Nasib Tragis Pendeta Nasrani yang Melecehkan Nabi Muhammad –shallallahu alaihi wa sallam-
Nasib Tragis Pendeta Nasrani
yang Melecehkan Nabi Muhammad –shallallahu
alaihi wa sallam-
Penulis :
Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah, Lc.
_hafizhahullah_
Al-Imam
Adz-Dzahabiy –rahimahullah- menceritakan sebuah kisah menarik tentang
seorang pendeta yang melecehkan Nabi Muhammad –shallallahu alaihi wa sallam-
beserta nasib tragis yang menimpanya.
Kisah
tersebut beliau bawakan dalam biografi seorang ulama yang bernama “Abul
Hasan Ali bin Marzuq Ar-Rob’iy As-Salamiy Al-Maushiliy” yang lahir pada
tahun 650 H.
Beliau
adalah seorang ulama sekaligus pedagang yang andal. Ia telah melintasi lautan
untuk melakukan misi perdagangan, dan telah menyaksikan berbagai keajaiban. Ia
dikenal dengan pandangan yang brilian, kecerdikan, keberanian dan kekokohan
agamanya. Ia hidup sampai 70 tahun lamanya.
Al-Imam
Al-Hafizh Abu Abdillah Adz-Dzahabiy (wafat 748 H) –rahimahullah- berkata dalam menceritakan kisah menarik itu,
seraya berkata,
“Telah
menceritakan kepada kami Az-Zain Ali bin Marzuq di depan guru kami, Taqiyyuddin
Al-Minshotiy :
“Aku telah
mendengarkan Syaikh Jamaluddin Ibrohim bin Muhammad Ath-Thoibiy Al-Maushiliy
berkata di depan sekumpulan manusia,
حَضَرْتُ عِنْدَ سونجق خزندار هُولاكُو وَأَبَغَا،
وَكَانَ مِمَّنْ تَنَصَّرَ مِنَ الْمَغُولِ، وَذَلِكَ فِي دَوْلَةِ أَبَغَا فِي
أَوَّلِهَا، وَكُنَّا فِي مُخَيَّمِهِ،
وَعِنْدَهُ جَمَاعَةٌ مِنْ أُمَرَاءِ الْمَغُولِ،
وَجَمَاعَةٌ مِنْ كِبَارِ النَّصَارَى فِي يَوْمِ ثَلْجٍ،
فَقَالَ نَصْرَانِيٌّ كَبِيرٌ لَعِينٌ :
"أَيُّ شَيْءٍ كَانَ مُحَمَّدٌ؟ -يَعْنِي
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَاعِيًا-، وَقَامَ فِي
نَاسٍ عَرَبٍ جِيَاعٍ فَبَقِيَ يُعْطِيهِمُ الْمَالَ وَيَزْهَدُ فِيهِ
فَيَرْبُطُهُمْ"،
وَأَخَذَ يُبَالِغُ فِي تَنَقُّصِ الرَّسُولِ،
وَهُنَاكَ كَلْبُ صَيْدٍ عَزِيزٌ عَلَى سونجق فِي
سِلْسِلَةِ ذَهَبٍ فَنَهَضَ الْكَلْبُ، وَقَلَعَ السِّلْسِلَةَ وَوَثَبَ عَلَى
ذَاكَ النَّصْرَانِيِّ فَخَمَشَهُ وَأَدْمَاهُ،
فَقَامُوا إِلَيْهِ فَقَامُوا إِلَيْهِ، وَكَفُّوهُ
عَنْهُ وَسَلْسَلُوهُ، فَقَالَ بَعْضُ الْحَاضِرِينَ: هَذَا لِكَلامِكَ فِي
مُحَمَّدٍ _صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ_، فَقَالَ :
"أَتَظُنُّونَ أَنَّ هَذَا مِنْ أَجْلِ
كَلامِي فِي مُحَمَّدٍ؟ لا، وَلَكِنَّ هَذَا كَلْبٌ عَزِيزُ النَّفْسِ رَآنِي
أُشِيرُ بِيَدِي فَظَنَّ أَنِّي أُرِيدُ ضَرْبَهُ فَوَثَبَ".
ثُمَّ أَخَذَ أَيْضًا يَتَنَقَّصُ النَّبِيَّ _صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ_ وَيَزِيدُ فِي ذَلِكَ فَوَثَبَ إِلَيْهِ الْكَلْبُ
ثَانِيًا، وَقَطَعَ السِّلْسِلَةَ وَافْتَرَسَهُ، وَاللَّهِ الْعَظِيمِ، وَأَنَا
أَنْظُرُ ثُمَّ عَضَّ عَلَى زَرْدَمَتِهِ فَاقْتَلَعَهَا فَمَاتَ الْمَلْعُونُ.___
وَأَسْلَمَ بِسَبَبِ هَذِهِ الْوَاقِعَةِ
الْعَظِيمَةِ مِنَ الْمَغُولِ نَحْوٌ مِنْ أَرْبَعِينَ أَلْفًا وَاشْتَهَرَتِ
الْوَاقِعَةُ." اهـ من معجم الشيوخ الكبير للذهبي (2/ 55_56)
“Aku hadir
di sisi Sunjaq, bendahara Hulagu Khan dan Abaqa Khan. Sunjaq ini termasuk orang
yang masuk agama Nasrani dari kalangan bangsa Mongol, dan demikian itu terjadi
di awal pemerintahan Abaqa Khan.
Kami –waktu
itu- berada di perkemahan Abaqa, dan di sisinya ada sekelompok pembesar Nasrani
di musim salju.
Kemudian
seorang Nasrani senior yang terlaknat berkata,
“Bagaimana
sih dahulu si Muhammad itu? (maksudnya, Rasulullah –shallallahu alaihi wa
sallam- dulu adalah seorang pengembala). Dia berada di tengah bangsa Arab yang
kelaparan. Dia terus memberi mereka harta benda, dan ia tidak
butuh kepada harta itu, lalu mengikat mereka (dengan harta itu).”
Si Nasrani itu mulai berlebihan dalam melecehkan Rasul,
sedang disana ada seekor anjing pemburu yang amat berharga bagi Sunjaq dalam (keadaan
terbelenggu) dengan rantai emas.
Si anjing
itu pun bangkit, dan melepaskan rantai itu serta menerkam si Nasrani itu. Lalu
si anjing itu mencakar-cakarnya dan melukainya.
Kemudian
mereka bangkit menuju anjing itu, dan menahan anjing itu dari si Nasrani, serta
membelenggu anjing itu dengan rantai tersebut.
Lalu
berkatalah sebagian hadirin,
“Ini
disebabkan oleh komentarmu tentang Muhammad –shallallahu alaihi wa sallam-.”
Si Nasrani
itu menimpali,
“Apakah
kalian mengira bahwa hal ini terjadi karena komentarku tentang Muhammad? Bukan
(karena itu)! Akan tetapi ini adalah anjing yang berjiwa mulia. Si anjing ini
melihatku memberi isyarat dengan tanganku, lalu si anjing ini pun mengira bahwa
aku ingin memukulnya. Karenanya, ia melompat.”
Kemudian
si Nasrani ini mulai lagi dalam melecehkan Nabi –shallallahu alaihi wa sallam-
dan ia semakin menjadi-jadi dalam pelecehannya. Akhirnya, anjing itu pun
melompat kepadanya untuk kedua kalinya, dan anjing itu memutuskan rantai
tersebut dan menerkam si Nasrani itu.
Demi Allah
Yang Maha Agung, aku menyaksikan hal itu. Kemudian si anjing itu menggigit
pangkal tenggorokan si Nasrani itu, dan si anjing itu berhasil mencabutnya.
Akhirnya,
tewaslah di Nasrani terlaknat itu, dan masuk Islamlah orang-orang Mongol dengan
sebab peristiwa besar ini dengan jumlah sekitar 40.000 orang dan kisah itu pun menjadi
viral.”
[Sumber
Kisah : Mu’jam Asy-Syuyukh Al-Kabir (2/55-56), karya Adz-Dzahabiy]
Viralnya kisah ini pun terus berlanjut sampai ke zamannya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolaniy (wafat 852 H) –rahimahullah-.
Al-Hafizh
Ibnu Hajar Al-Asqolaniy –rahimahullah- berkata,
"ذكر عَن جمال الدّين___إِبْرَاهِيم بن
مُحَمَّد الطَّيِّبِيّ أَن بعض أُمَرَاء الْمغل تنصر فَحَضَرَ عِنْده جمَاعَة من
كبار النَّصَارَى والمغل فَجعل وَاحِد مِنْهُم ينتقص النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ
وَسلم وَهُنَاكَ كلب صيد مربوط فَلَمَّا أَكثر من ذَلِك وثب عَلَيْهِ الْكَلْب فخمشه
فخلصوه مِنْهُ وَقَالَ بعض من حضر هَذَا بكلامك فِي مُحَمَّد صلى الله عَلَيْهِ
وَسلم فَقَالَ كلا بل هَذَا الْكَلْب عَزِيز النَّفس وَآل أُشير بيَدي فَظن أَنِّي
أُرِيد أَن أضربه ثمَّ عَاد إِلَى مَا كَانَ فِيهِ فَأطَال فَوَثَبَ الْكَلْب مرّة
أُخْرَى فَقبض على زردمته فقلعها فَمَاتَ من حِينه فَأسلم بِسَبَب ذَلِك نَحْو
أَرْبَعِينَ ألفا من الْمغل". اهـ من الدرر الكامنة في
أعيان المائة الثامنة (4/ 152_153)
Kemudian
hadir di sisinya sekelompok pembesar kaum Nasrani dan Bangsa Mongol. Salah
seorang di antara mereka (pembesar Nasrani) mulai melecehkan Nabi –shallallahu
alaihi wa sallam-, dan disana terdapat seekor anjing pemburu yang terikat.
Tatkala si
pembesar Nasrani itu memperbanyak pelecehannya, maka si anjing itu pun melompat
kepadanya, seraya mencakar-cakarnya.
Orang-orang
pun menyelamatkannya dari anjing itu, dan sebagian yang hadir berkata,
“Ini
terjadi akibat komentarmu tentang Muhammad –shallallahu alaihi wa sallam-.”
Si Nasrani
ini menimpali,
“Tidak,
sama sekali tidak demikian! Bahkan anjing ini berjiwa mulia. Anjing ini
melihatku berisyarat dengan tanganku, lalu ia menyangka bahwa aku hendak
memukulnya.”
Kemudian
si Nasrani ini kembali kepada apa ia lakukan (berupa pelecehan tehadap Nabi –shallallahu
alaihi wa sallam-). Ia pun bertele-tele (dalam pelecehannya).
Si anjing
itu pun melompatinya untuk kedua kalinya, seraya anjing itu menggigit pangkal
tenggorokannya sampai ia mencabutnya.
Akhirnya,
tewaslah si pembesar Nasrani itu pada saat itu juga. Lalu berislamlah dengan
sebab hal itu sekitar 40.000 jiwa dari kalangan Bangsa Mongol.”
[Lihat Ad-Duror Al-Kaminah fi A’yan Al-Mi’ah
Ats-Tsaminah (4/152-153), karya Al-Hafizh Ibnu Hajar]
Ibrah dan Pelajaran dari Kisah ini :
1.
Melecehkan Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- adalah dosa besar dan perkara yang amat mengerikan, bahkan ia dalah kekafiran!
2.
Siapa yang melecehkan Nabi –shallallahu alaihi wa sallam-,
maka ia juga akan dilecehkan.
3.
Bila Allah hendak memberikan hidayah kepada sebagian
hamba-Nya, maka Allah akan memperlihatkan kepada mereka tentang kebenaran agama
ini, melalui kejadian yang menyadarkan mereka tentang kebenaran Islam.
4.
Para pelaku kesombongan akan menerima akibat buruk dari
kesombongannya dari arah yang tidak ia sangka-sangka.
5.
Segala yang ada di alam ini adalah tentara Allah,
termasuk hewan-hewan yang tidak berakal.
6.
Pemuliaan Allah dan pembelaan-Nya bagi Nabi Muhammad –shallallahu
alaihi wa sallam- dengan menggerakkan seekor anjing untuk membinasakan si
peleceh dan penghina tersebut.
7.
Terkadang Islam muncul dan mendapatkan simpati di kala ia
ditekan dan dilecehkan.
Komentar
Posting Komentar